Cerita perjalanan hidup poniman merantau di Malaysia demi memperbaiki ekonomi keluarga sampai dia meninggal dunia.
RajawaliNews tv Tanggamus (9 /1/21),
Poniman (43) tahun seorang warga pekon antar berak kecamatan limau pada 20 tahun yang lalu meninggalkan kampung halaman nya,dia menjadi tenaga kerja di negara malaysia melalui PJTKI.
Semenjak almarhum poniman bekerja di Malaysia dia tdk pernah kontak dengan keluarga bahkan keluargapun sudah mencari informasi nya kemana mana tetap saja susah, sehingga orang tua poniman sempat putus asa.
Dewi selaku adik kandung poniman kepada rajawaliNews tv menjelaskan.bahwa dia sangat yakin kk nya sehat sehat saja tetapi tetapi pada saat itu mereka sulit untuk mendapatkan informasi tentang kakak nya karena kehilangan kontak,kalo pun kk nya ada apa apa,apa pasti tempat perusahaan tempat kakaknya bekerja bertanggung jawab untuk memulangkan kakaknya.
“Walaupun kami sempat hilang kontak beberapa puluh tahun,saya yakin kakak saya sehat2 saja,dan kalaupun ada apa-apa dg kakak saya,pasti tempat perusahaan kakak saya bekerja bertanggung jawab untuk memulangkan kakak saya”, jelas
Dewi.
Sumiyati (41) tahun selaku istri alamarhum poniman menjelaskan,bahwa suaminya seorang perokok berat,dan bekerja disebuah galangan kapal,dia berkenalan dengan almarhum suaminya pada tahun 2013 dan akhirnya mereka langsung menikah.
Saya berkenalan dengan suami saya(poniman)sekitar tahun 2013 dan saat itu kami banyak kecocokan dan akhirnya kami menikah,dan dengan pernikahan itu kami dikaruniai seorang anak perempuan usia (5) tahun,suami saya itu seorang perokok berat ditambah dia bekerja di sebuah perusahaan galangan kapal di Malaysia mungkin dia meninggal karena penyakit paru akibat polusi udara bukan meninggal karena COVID -19, karena sebelum dia meninggal dia sempat batuk batuk dan muntah darah dan setelah dua hari,belum sempat dibawa kerumah sakit akhirnya suami saya meninggal dunia” jelas kata sumiyati.
Masih menurut kata sumiyati(41),jenazah suaminya diurus oleh perusahaan setempat almarhum suaminya bekerja,dan bekerja sama dengan otoritas di Malaysia untuk dipulangkan ke Indonesia,semua biaya ditanggung oleh perusahaan bahkan sepeserpun pihak keluarga almarhum poniman tidak mengeluarkan uang.
“Untuk memulangkan jenazah suami saya Alhamdulillah pihak perusahaan bertanggung jawab masalah biaya nya, bahkan sepeserpun saya dilarang untuk mengeluarkan uang,bahkan rekan rekan tempat suami saya bekerja malah memberikan saya sejumlah uang sebagai uang duka, dan masalah tunjangan kematian dari perusahaan,sekarang masih diurus oleh teman teman nya suami saya”
Pungkasnya.
Kini poniman telah tiada dan meninggalkan duka yg sangat mendalam buat keluarganya,semenjak poniman merantau dan menjadi TKI di negara malaysia,berpuluh tahun tidak ada kabar berita dan pulang sudah meninggal dunia,semoga kedepannya tdk ada poniman,poniman yang lain dan menjadi pembelajaran buat kita semua, dan gagasan untuk motipasi bekal yg banyak arti dalam sebuah makna.
(Albet) rajawaliNews tv Tanggamus