Perbaikan tambal jalan (Jalintim),
Asall jadi
BANYUASIN,, Rajawalinewstv.com Perbaikan jalan lintas yang membentang sepanjang Kecamatan Betung tepatnya di perbatasan Desa Lubuk Karet dan Desa Durian Daun menimbulkan keresahan pengemudi lalulintas. Sebab perbaikan Jalan lintas timur (Jalintim) diduga asal-asalan. Jalan yang rusak dan berlubang hanya ditambal dan batu koral yang berhamburan.
“Memang jalan yang rusak dan berlubang diperbaiki dan ditambal dengan aspal. Namun kondisi ini menimbulkan masalah baru, karena jalan tidak rata dan koralnya tercecer ditengah jalan, bahkan terlempar ke kaca,” kata Adnan, sopir truk buah sawit.
Adnan menjelaskan, tambalan aspal yang berlubang tersebut menurutnya dikerjakan kemarin, Minggu (24/1). Ketahanannya diragukan, sebab terlihat tidak tahan lama. Belum sampai hitungan tahun sudah berlubang lagi.
“Perbaikan jalan ini tidak seperti yang diharapkan para pengguna jalan yang setiap hari melintas disini. Apalagi masyarakat sekitar menggunakan kendaraan bermotor sering jadi korban atas jalan yang rusak ini. Ya setiap diperbaiki terkesan dipaksakan, dan asal asalan,”
“Padahal jalan tersebut merupakan jalan nasional, yang diperbaiki tiap tahun,” tambah dia.
Karena perbaikannya diduga kurang maksimal, Jalintim Betung cepat rusak. “Perbaikan yang dilakukan tanpa ada perencanaan matang. Harusnya, koral yang ditambal jagan sampai membahayakan pengendara, kalau terlempar akibat lindasan mobil, bukan tidak mungkin bahayakan pengendara,” jelas dia.
Para pengguna jalan sangat mengeluhkan rusaknya jalan yang hanya ditambal sulam. “Tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban di jalanan ini, setiap hari sering terjadi kecelakaan akibat jalan rusak ini. Saya hampir setiap hari melintas disini,” kata Heri, sopir Travel Palembang-Sekayu.
Dia menambahkan kalau kualitas perbaikan jalannya bagus, pasti ketahanan perbaikan cukup lama. Seperti sekarang kondisinya, berarti perbaikannya malah sebaliknya. “Hanya sedikit Jalintim mulus,” ujar dia.
Untuk itu, kata Heri, ia meminta kepada aparat penegak hukum baik dari kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut proyek pemeliharaan jalan ini. Karena telah menyedot uang uang rakyat. Sementara pengerjaannya diduga terkesan asal-asalan dan rawan menimbulkan kecelakaan.
“Kita minta aparat penegak hukum segera turun ke lapangan, cek keadaan jalan ini. Jangan sampai ada korban jiwa. Karena jelas-jelas perbaikan yang dilakukan tidak maksimal,”pintanya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuasin, Drs Antoni Liando mengatakan Jalintim tersebut wewenang Balai Besar PU. “Dari Balai Besar PU, Kementerian PUPR,” tutup dia singkat.
(Sup)