JERITAN PENDERITA COVID 19 & KETIDAK ADILAN.
Rajawalinewstv Mamuju Utara , Antara pertengahan bulan Januari 2021, penderita covid 19/Corona berjatuhan satu demi satu hampir setiap hari yang divonis oleh tim medis di kecamatan SARUDU kabupaten pasang kayu sebagai penderita virus Corona 1/3/21
Pada awalnya kesadaran masyarakat untuk mengisolasi diri sangat tinggi walaupun tdak disiapkan tempat dan tanpa arahan yang jelas dari pemerintah kecamatan bahkan warga rela membiayayai diri sendiri,karena masyarakat sadar bahwa penyakit yang dialaminya akan dapat menular kepada keluarganya dan kepada orang lain.
Dalam masa isolasi hari demi hari penderita pasein Corona ini,dijalaninya dengan penuh kedisiplinan,tetap mengikuti arahan protokol kesehatan dengan tidak keluar,memakai masker kalau dan rutin mencuci tangan,tentu saja ada rasa jenuh dan membosankan sudah jelas selalu menyelimuti setiap pasien, mungkin tidak jauh berbeda dengan seseorang yang sedang dikenakan dengan tahanan rumah.
Seiring dengan berjalannya waktu masa isolasi, pasien penderita Corona ini mulai tidak percaya terhadap dirinya apakah memang betul terkena virus Corona atau tidak,pasalnya selama masa isolasi tak ada satupun dari tenaga kesehatan dan gugus tugas covid 19 yang pernah menanyakan tentang keadaan kesehatannya apalagi pernah mendapatkan obat,
pasien merasa terbuang dari lingkungan nya dan mulai mempertanyakan tentang tata cara peraturan tentang penanganan covid 19 di Indonesia apakah seperti yang dialaminya saat isolasi dan tidak dipertanggung jawabkan oleh pemerintah setempat atau tidak.
Jika tidak seperti itu,maka pasien penderita virus Corona ini, meminta keadilan agar diperlakukan sama seperti aturan pemerintah ditempat lain.
,” Kami merasa terbuang begitu saja setelah divonis covid 19 oleh tim medis,dan lama-kelamaan kami gak percaya karena sejak masa isolasi tidak pernah ditanyakan tentang penyakit yang kami alami apalagi diberikan obat ,” kata salah seorang pasien,yang tidak mau disebutkan namanya.
Akibat dari tata cara perlakuan terhadap pasien covid 19 ini,ternyata berimplikasi besar terhadap warga masyarakat yang belum terkena dengan mempunyai sikap acuh tak acuh terhadap kebenaran adanya covid 19 ini.
Begitu juga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap adanya covid 19 mulai menurun drastis dan gak peduli lagi terhadap protokol kesehatan.
Dan yang lebih aneh lagi bagi pasien penderita Corona yang sudah selesai menjalankan masa isolasi langsung menerima surat keterangan sehat dari UPT/ Puskesmas setempat dengan menerangkan bahwa pasien dalam keadaan sehat tanpa gejala,padahal sebelumnya tidak pernah diperiksa lebih dahulu.
,” Kok tiba-tiba saya dikasih surat keterangan sehat dan tanpa gejala,padahal saya selama ini belum pernah diperiksa,” ungkap salah seorang pasien.
Untuk mencegah penularan virus Corona ini agar tidak meluas, masyrakat mengharapkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten pasang kayu sebagai Ketua Gugus Tugas Kabupaten untuk turun tangan langsung membenahi sistem yang tidak sesuai dengan standar penanganan protokol kesehatan terutama dalam penyediaan tempat pasien isolasi dan pemeriksaan secara berkala terhadap warga yang terkompirmasi positif covid 19, agar mata rantai penyebaran virus Corona dapat dicegah sedini mungkin./ Ms.