Rajawalinewstv.com|Banyuasin Sempat viral berita di beberapa media online pada waktu lalu, terkait pemotongan dana bantuan langsung tunai dana desa(BLT-DD), yang diduga dilakukan oleh oknum RT.14 Simpang pancur Desa lubuk karet kecamatan Betung kabupaten Banyuasin.
Kepala desa lubuk karet Anang Bastian, saat di temui biro media rajawalinewstv menyatakan sikap permohonan maaf atas kekhilafan oknum RT yang telah melakukan kesalahan terhadap pemotongan dan BLT tersebut.
“Kepada seluruh publik khususnya kepada masyarakat warga desa lubuk karet kami selaku pemerintah desa meminta permohonan maaf atas kesalahan oknum RT kami yang mungkin tidak disengaja telah melakukan pemotongan dana bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) tersebut, hingga viral di berita beberapa media waktu lalu.
“Mungkin sampai saat ini Perlu di ketahui publik juga khususnya masyarakat Lubuk karet bahwah dana bantuan yang diduga dipotong sebesar Rp 200.000 itu telah sudah dikembalikan oleh RT kami dan di berikan kepada 13 orang masyarakat penerima manfaat KPM.” Jelas kepala desa Anang Bastian kepada medi ini, Rabu.(25/5/21)
Sempat ditanya awak media apakah pada saat usai kejadian itu pihak oknum RT 14 sudah menemui kepala desa atau sekretaris desa, berkordinasi bahwa oknum RT mengakui kesalahan yang dia lakukan meminta maaf kepada pak kades bahwa akan mengembalikan dananya ungkap awak media”
Ungkap Anang “ya pada saat adanya informasi tersebut saya tlpn RT. Kenapa tiba-tiba ada pemotongan it, sedangkan dari pemerintah desa sama sekali tidak ada yang namanya pemotongan, lalu Rt 14 Simpang pancur datang menemui saya dia telah mengakui pemotongan memang benar dia yang melakukannya dan siap mengembalikan dana yang telah dia potong itu sebanyak 200,000 × 13 KPM jadi totalnya Rp 2.600.000 total semua itu akan saya kembalikan, Dan Saya mintak maaf kepada pak kades dan seluruh masyarakat lubuk karet terutama kepada desa dan staf unsur pemerintahan desa atas kekhilafan itu Ungkap Pak RT” kata kades Anang Bastian
Adapun isi dari pemberitaan sebelumnya sebagai berikut..
Warga Desa Lubuk karet keluhkan (BLT-DD) di Sunat Oknum RT.
Rajawalinewstv.com|Banyuasin-Beragam Skema bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,Sala satunya bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD), menjadi polemik Warga desa lubuk karet kecamatan Betung kabupaten Selasa (11/05/21)
Pasalnya, bantuan tersebut diduga ada pemotongan oleh oknum unsur pemerintahan desa RT 14 Simpang pancur, sebesar 200.000,00 per KPM Sedangkan bantuan yang seharusnya masyarakat menerima Rp 300.000,00 bulan Januari dan Februari total dua bulan Sebesar Rp.600.000,00 kini malah di sunat, alias di kurangi.
Hal tersebut diungkapkan warga desa lubuk karet yang namanya tidak mau disebutkan kepada media ini, bantuan BLT-DD yang semestinya di berikan berjumlah Rp 300.000,00 Per KPM dua bulan sebesar Rp. 600.000,00 malah di potong oleh pak RT 200.000,00 pak.
“Kami tidak terima tiba-tiba hak kami di kurangi, ada kurang lebih 13 orang yang menerima Manfaat (BLT-DD) di kurangi duit nya” ungkap dia
“Kan jelas bantuan yang dari pemerintah melalui Dana desa itu untuk masyarakat yang berhak menerima (BLT-DD),Jangan lah dikurangi lagi” tambah nya
Sementara pemerintah desa lubuk karet melalui sekdes Adi Saputra saat di konfirmasi media rajawalinewstv melalui telepon selulernya mengatakan, “ya informasi tersebut memang benar oknum RT mengurangi BLT-DD tersebut.
“Yang jelas kami dari pemerintah desa sudah menyampaikan melalui Kadus Sampai ke RT Bahwa sesuai data yang kami terima dari RT 14 it sebanyak 13 KPM dengan jumlah dana Rp 600.000,00 untuk dibayarkan bulan Januari dan Februari tahun 2021 tahap pertama ini. Tiba-tiba ada pengurangan itu kami tidak tau kami cuman berdasarkan sesuai data yang di berikan oleh RT kepada kami dan kami salurkan kami salurkan bantuan langsung tunai itu jumlah nya cukup tidak ada yang di kurangi kalu dari kami pemerintah desa.
Sebab semua itu kami serahkan semau ke RT untuk menyalurkannya ke masyarakat secara dor to door kerumah rumah melalui RT, jika ada nya pengurangan kami tidak tau lagi wewenang sudah di tangan RT masing-masing” terang sekdes
Pewarta; supriyandi